This website uses cookies so that we can provide you with the best user experience possible. Cookie information is stored in your browser and performs functions such as recognising you when you return to our website and helping our team to understand which sections of the website you find most interesting and useful.
JAKARTA (Pos Kota) – Pulsa isi ulang listrik (token) yang biasanya mudah diperoleh di mini market di Jabodetabek, beberapa minggu terakhir susah didapat. Pelanggan pengguna kWh meter prabayar pun kelabakan.
“Mau beli pulsa listrik ga ada. Repot nih kalau malam kehabisan. Bisa mati lampu,” keluh Parmin saat ingin membeli token di salah satu mini market di kawasan Gajah Mada, Jakbar, Kamis (24/4).
Ia mengaku sudah mencari ke sejumlah mini market. Mereka menyatakan untuk sementara tidak melayani pembelian token.
Kepala Divisi Niaga PLN, Benny Marbun, mengaku PLN memang minta semua bank mitra menggunakan aplikasi standar.
“Per 1 April untuk loket-loket mitra bank diwajibkan menggunakan aplikasi standar yang telah sertifikasi PLN,” katanya ketika dikonfirmasi Pos Kota, Kamis (24/4).
Termasuk juga mini market yang menjadi mitra bank yang menjual pulsa isi ulang listrik.
Seperti Alfamart dan Indomaret saat ini sedang dalam tahap roll out aplikasi standar Bank BNI dan BII.
Sesuai informasi yang diperoleh, roll out untuk kedua mini market tersebut dilakukan bertahap, terutama diprioritaskan outlet-outlet yang memiliki transaksi terbanyak.
Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya), Roxy Swagerino, menambahkan dari 30 bank yang bermitra, 20 bank di antaranya siap dengan aplikasi baru tersebut.
Jadi, ia mengemukakan pelanggan yang ingin membeli token listrik masih bisa mendapatkan ke outlet atau payment point bank llainnya. “Termasuk di Kantor Pos,” jelasnya. (setiawan)